Desain Komunikasi Visual
Desain
komunikasi visual adalah desain yang mengkomunikasikan antara hasil informasi dan
pesan yang akan ditampilkan secara visual. Sedangkan desainer komunikasi visual
bekerja untuk mempengaruhi sekelompok pengamat. Desainer berusaha agar ada banyak
orang yang tertarik dan memberikan respon positif kepada hasil pesan visual
tersebut. Oleh karena itu desain komunikasi visual harus komunikatif, dapad
dikenal dan mudah dipahami oleh banyak orang.
Seorang
desainer harus memiliki pengetahuan yang luas dalam bidang komunikasi visual,
dan memiliki kemampuasn untuk menganalisa suatu masalah untuk mencari solusinya
dan mempresentasikan secara visual. Untuk memudahkan pekerjaan biasanya
desainer menggunakan alat-alat canggih seperti komputer dan printer sebagai
sarana untuk meningkatkan produktifitas. Desain komunikasi visual memiliki tiga
fungsi dasar, yaitu sebagai sarana identifikasi, sarana informasi, dan sebagai
sarana presentasi dan promosi.
Sejarah Desain Komunikasi Visual
Pada
zaman pra-sejarah manusia telah mempraktekkan komukikasi visual. Bentuk komukikasi
pada zaman tersebut yaitu piktogram digunakan untuk menceritakan kejadian
sehari–hari pada Jaman Gua (Cave Age). Kemudian keahlian manusia
semakin meningkat, dan beralih menjadi bentuk tulisan seperti prasasti, buku
dan lain sebagainya. Dengan meningkatnya kreatifitas manusia perkembangan seni
menjadi lebih meningikat seperti munculnya seni panggung dan drama.
Johannes
Gutenberg telah menemukan mesin cetak di Jerman. Johannes juga merupakan
inspirator bagi perkembangan seni menyusun huruf dan seni untuk menghiasi
sampul dan halaman buku. Dengan ditemukannya mesin cetak membuka peluang untuk seni
visual terhadap huruf dan gambar (ilustrasi).
Desain
komunikasi visuial berkembang sekitar tahun 1950-an. Pada saat itu jika
seseorang ingin menyampaikan informasi secara visual, maka harus menggunakan
jasa dari “seniman spesialis”, diantaranya visualizers (seniman
visualisasi), typographers (penata huruf).
Desain
Komunikasi Visual (DKV) atau sebelumnya dikenal dengan desain grafis. Dinamakan
DKV dikarenakan jangkauan desain grafis hanya berorientasi pada grafis saja
sehingga kurang pas untuk mendefinisikan yang semakin beragamnya media yang
menggunakan komunikasi visual yang berbasis IT. Perkembangan teknologi dan
komunikasi yang semakin pesat pada zaman ke zaman sehingga mempengaruhi
tumbuhnya bermacam kebutuhan informasi dan media visual (multimedia) yang
memerlukan ketrampilan di bidang komunikasi visual.
Perkembangan
yang pesat pada teknologi dan IT pada saat ini membuat pekerjaan mendesain
menjadi lebih mudah. Desain komunikasi visual banyak berkembang pada pekerjaan
periklanan, desain majalah, surat kabar dan lain sebagainya.
Perbedaan Desain Komunikasi visual dan
Seni Murni
Seringkali
desain komunikasi visual tampak sama seperti
seni murni, atau sebaliknya. Walaupun bahan dan teknik yang digunakan
hampir sama antara desain komunikasi visual dengan seni murni, tetapi maksud tujuan
dari desain komunikasi visual dan seni murni berbeda. Seorang seniman bidang
seni murni mempunyai penonton atau pengamat hanya seniman itu sendiri, pada
karyanya tersebut merupakan hasil ekspresi emosi dan perasaan dari seniman itu
sendiri, sehingga seni murni bertujuan hanya untuk memuaskan diri seniman itu
sendiri. Sedangkan seorang desainer komunikasi visual harus dapat memahami dan
menginterpretasikan permintaan seseorang atau kelompok orang dalam bentuk suatu
karya desain, sehingga tujuannya untuk memahami seseorang atau sekelompok orang
atas desainnya.
Elemen – Elemen Desain Komunikasi Visual
1. Ilustrasi
Ilustrasi adalah seni membuat gambar yang
fungsinya untuk memperjelas dan menerangkan sebuah hasil karya. Teknik yang
digunakan antara lain dengan tangan, dan komputer.
Tipografi adalah seni yang digunakan
untuk menyusun atau mengatur tata letak huruf yang akan membuat pembaca menjadi
lebih nyaman dalam membaca secara maksimal dan agar dapat lebih mudah dalam
memahami isinya. Tipografi digunakan untuk menerjemahkan kata–kata lisan ke
dalam bentuk tulisan (visual).
3. Simbolisme
Simbol biasanya digunakan untuk mencatat
kejadian sehari-hari pada zaman dulu biasanya manusia membuat simbol pada batu
atau dinding gua. Pada kehidupan sehari-hari biasanya banyak kita temui pesan
yang berupa simbol, seperti di jalan banyak simbol yang harus di pahami bagi
pejalan kaki maupun pengendara mobil atau motor.
4. Fotografi
Pada teknik fotograf biasanya dapat
memberikan ekspresi gaya tertentu sehingga obyek menjadi realistis, ekslusif
dan persuasif. Fotografi sangat baik untuk mengesankan keberadaan suatu
tempat, orang atau produk. Sebuah foto mempunyai kekuasaan walaupun realita
yang dilukiskan kadangkala jauh dari keadaan yang sesungguhnya. Sebuah foto
juga harus dapat memberikan kejutan dan keinginan untuk bereksperimen.
Referensi :
https://designideasdkv1.wordpress.com/apa-itu-desain-komunikasi-visual
(Diakses 23 September 2016)
http://ict.unm.ac.id/artikel-it/tutorial/96-design/570-desain-komunikasi-visual.html
(Diakses 23 September 2016)
E:BOOK = Elemen
Desain Komunikasi Visual
Ini tulisan nya saya copy kak, sekalian juga kunjungi web kami ya
BalasHapusStisipol pahlawan 12
Jurnal Stisipol pahlawan 12